Archive for September 2012
Mengapa di Indonesia sering mengalami bencana gempa bumi dan
tanah longsor? Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan tiga pasang
lempeng yang terus bergerak. Sepanjang pertemuan antar dua lempeng akan
terbentuk palung, lipatan, punggungan, patahan, gunung api, dan titik-titik
sumber gempa bumi. Indonesia menjadi salah satu Negara yang memiliki jumlah
gunung api aktif terbanyak di dunia. Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai
di Indonesia berupa hasil letusan gunung api dengan komposisi sedikit pasir dan
bersifat subur. Apabila tanah pelapukan ini berada di atas batuan kedap air
pada lereng-lereng perbukitan atau pegunungan dan tidak ada tanaman keras
berakar kuat, maka kawasan ini rawan bencana tanah longsor.
APAKAH Tanah Longsor itu?
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng
berupa batuan, bahan rombakan, tanah atau material campuran yang bergerak ke
bawah. Tanah longsor terjadi pada kondisi bidang permukaan yang miring seperti
lereng atau bagian bawah permukaan yang terkikis oleh air atau angin.
JENIS Tanah Longsor
Sedikitnya ada 5 (lima) jenis cara atau model tanah longsor
yaitu :
1) Longsoran
Translasi, longsoran yang terjadi di mana bidang gelincir berbentuk rata atau
bergelombang landai;
2) Longsoran
Rotasi, longsoran yang terjadi di mana bidang gelincir berbentuk cekung;
3) Pergerakan
blok atau translasi blok batu, perpindahan batuan pada bidang gelincir yang
rata;
4) Runtuhan
batu, sejumlah besar batuan atau material lainnya jatuh bebas pada lereng yang
terjal;
5) Rayapan
Tanah, tanah longsor yang bergerak lambat;
6) Aliran
Bahan Rombakan, longsoran yang terjadi akibat massa tanah bergerak didorong
oleh air.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Tanah Longsor
Faktor yang dapat menyebabkan tanah longsor adalah :
- Hujan, air yang masuk ke dalam tanah apabila telah penuh dan tidak ada akar yang menahannya;
- Lereng terjal, terbentuk akibat pengikisan atau erosi oleh air atau angin pada lereng dengan kemiringan lebih dari 180;
- Tanah tebal dan kurang padat, tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan kemiringan lereng lebih dari 220;
- Penggunaan lahan, pertanian atau bercocok tanam pada lahan miring dengan tumbuhan yang tidak memiliki akar kuat;
- Adanya beban tambahan; pembangunan rumah-rumah baru atau menimbun sampah di bagian atau lereng;
- Getaran, retakan pada tanah akibat gempa bumi, ledakan, getaran mesin, atau getaran lalulintas kendaraan.
Dengan keenam faktor diatas, secara kasat mata atau terlihat
langsung oleh mata telanjang, tanah longsor ditentukan oleh empat faktor,
yaitu; tanah lapuk, lereng yang terjal, aliran air permukaan dan vegetasi.
PENANGGULANGAN DAN
CARA ANTISIPASI TANAH LONGSOR
·
Sebelum kejadian tanah longsor :
- Segera mengevakuasi atau memindahkan penduduk yang terancam tanah longsor atau setelah diketahui tanda-tanda tebing akan longsor ke tempat yang lebih aman
- Segera hubungi pihak yang memiliki wewenang untuk menangani tanah longsor
- Dihimbau kepada masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor agar mencari tempat aman dan begitu hujan deras dalam jangka waktu lama turun.
·
Pada saat kejadian tanah longsor yang
menimbulkan korban; lakukan pemindahan korban dengan hati-hati,
·
Setelah kejadian tanah longsor:
1)
Amankan daerah kejadian dari adanya penduduk
yang masih tinggal di daerah tersebut agar terhindar dari longsoran susulan;
2)
Akukan pemindahan penduduk ke tempat yang aman;
3)
Adakan penelitian sebab-sebab kejadian tanah
longsor dan gunakan hasil penelitian tersebut untuk antisipasi kejadian tanah
longsor selanjutnya;
4)
Lakukan pemulihan daerah yang terkena longsor.
ANTISIPASI TANAH
LONGSOR JANGKA PANJANG
- Melakukan pengamatan dan melakukan upaya-upaya penanggulangan yang sesuai
- Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaiki tata air dan tata guna lahan (Melakukan penghijauan sesuai tata guna lahan)
- Menyusun Peta Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor yang digunakan secara disiplin dalam penataan ruang dan kehidupan sehari-hari.
SUMBER : Buku Koleksi Perpustakaan Taman Ilmu, POTENSI Panas
Bumi Energi Ramah Lingkungan
Editor : FITRI
GAYA
Gaya merupakan
dorongan, tarikan dan putaran yang membuat benda bergerak lebih cepat atau
lebih lambat, berubah arah atau bentuk. Ketika gaya sedang mempengaruhi suatu
benda berarti kerja sedang dilakukan pada benda tersebut sebagai wujud
perubahan dari bentuk energi ke bentuk lain. Gaya dapat bekerja pada arah yang
sama atau arah yang berlawanan.
Selama ini kita
mempelajari bahwa gaya yang diberikan kepada suatu benda harus melalui sentuhan
langsung antara dua benda. Dengan demikian, gaya dibedakan menjadi gaya sentuh
dan gaya tak sentuh.
Gaya sentuh
terjadi jika benda yang memberikan gaya dan benda yang menerima gaya melakukan
kontak langsung. Contohnya, orang menarik orang, orang menarik karet, mobil
menabrak mobil lain, dan atlet memutar martil.
Pada gaya tak
sentuh, benda yang memberikan gaya dan benda yang menerima gaya tidak terjadi
kontak langsung. Contohnya, gaya tarik matahari pada planet-planet yang
mengelilinginya, gaya antara magnet dan besi, serta gaya antara
potongan-potongan kertas kecil dengan mistar plastik yang sudah digosok dengan
rambut kering.
A.
Hubungan Gaya dan Kacepatan
Percepatan adalah dampak gaya yang
paling mudah diamati. Percepatan didefinisikan sebagai perbandingan antara
perubahan kecepatan dengan selang waktu terjadinya perubahan itu. Memperbesar
gaya pada suatu benda akan meningkatkan laju percepatannya. Hubungan antara
percepatan, gaya dan massa adalah bahwa gaya merupakan hasil kali massa dengan
percepatan.
Benda dengan massa tertentu yang
dijatuhkan dari ketinggian akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Gaya gravitasi
tersebut membuat benda semakin cepat ke permukaan bumi. Benda itu mengalami
percepatan karena pengaruh gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah.
Percepatan beda semakin tinggi jiha pada saat benda dijatuhkan ada gaya dorong
ke bawah.
B.
Pengukuran Gaya
Besaran gaya dapat diukur menggunakan
alat ukur gaya yang sederhana disebut neraca pegas. Neraca pegas terdiri atas
sebuah pegas yang digantungi dengan kait penggantung beban. Di atas pegas
terdapat jarum penunjuk gaya. Ketika gaya pada kait beban merentangkan pegas,
jarum penunjuk akan bergerak pada skala neraca. Angka pada skala neraca
menunjukkan besar gaya yang sedang diukur. Semakin kuat pegas, semakin besar
gaya yang dapat diukur oleh neraca pegas.
Satuan gaya dalam Satuan
Internasional (SI) adalah newton dan dilambangkan N.
Satuan yang lainnya adalah dyne
1 Newton = 105 dyne
Gravitasi menimbulkan gaya sebesar
9,8 N pada setiap kilogram massa
C.
Macam-Macam Gaya
Ada beberapa macam gaya yang kita
kenal diantaranya:
Gaya gesek, Gaya gravitasi, Gaya
otot, Gaya mesin, Gaya pegas, Gaya magnet
1.
Gaya Gesekan
Gaya gesekan merupakan gaya yang
ditimbulkan oleh peermukaan benda yang saling bergesekan. Kedua permukaan yang
bergesekan pasti bersentuhan sehingga gaya gesekan dikatakan gaya sentuh. Gaya
gesekan arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda, sehingga dapat
melambatkan gerak benda. Gesekan mengubah energi kinetik menjadi energi panas
ketika gesekan menahan gaya gesekan.
Gaya gesekan dibedakan menjadi :
a)
Gaya gesekan statis, merupakan
gaya gesekan yang timbul sejak benda diberi gaya sampai sesaat sebelum benda
dimulai bergerak.
b)
Gaya gesekan kinetis, adalah
gaya gesekan yang timbul ketika benda bergerak.
Gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan
benda yang bersentuhan. Semakin halus permukaan benda maka semakin kecil gaya
gesekan. Dan sebaliknya, semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya
gesekan.
Cara mengurangi gesekan dengan menggunakan minyak pelumas, untuk
mengambangkan kedua permukaan sehingga keduanya tidak langsung bersentuhan.
Contoh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari :
a)
Pembuatan jalan raya tidak
boleh licin sehingga saat bergesekan dengan ban tidak akan tergelincir
b)
Mata bor dengan gerinda dan
pisau yang diasah juga memanfaatkan gaya gesekan sehingga pisau bisa lebih
tajam
c)
Gesekan antara sepatu pemain
sepak bola dengan rumput menyebabkan pemain tidak mudah jatuh. Pada bawah
sepatu terdapat paku-paku agar tidak tergelincir.
d)
Korek api menggunakan gesekan.
e)
Rem sepeda dengan menggunakan
dua bantalan karet untuk menjepit poros ban sepeda.
Gaya gesekan yang merugikan :
a)
Gaya gesekan pada permukaan dan
yang sedang bergerak menimbulkan panas pada permukaan tersebut. Ban yang melaju
dengan waktu yang lama akan menjadi panas dan mudah pecah.
b)
Gaya gesekan pada mesin
kendaraan menyebabkan mesin cepat aus, cepat panas, dan penggunaan bahan bakar
menjadi boros. Karena itu, mesin diberi minyak pelumas untuk mengurangi
gesekan.
c)
Gaya gesekan antara air hujan
dengan tanah pegunungan yang tandus menyebabkan erosi dan kesuburan tanah
menjadi hilang.
d)
Gesekan antara mobil dengan
udara menyebabkan mobil tidak dapat bergerak dengan kecepatan maksimal.
2.
Gaya Berat (Gaya Gravitasi)
Gaya berat merupakan gaya tarik
antara dua benda yang memiliki massa. Gaya ini juga disebut gaya gravitasi.
Adanya gaya gravitasi bumi menyebabkan semua benda yang ada di permukaan bumi
selalu ditarik ke arah pusat bumi. Semakin jauh dari pusat bumi, maka berat
benda semakin berkurang.
Penerapan gaya gravitasi dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut :
a)
Para penerjun bebas mengalami
percepatan gravitasi penuh hanya selama beberapa saat setelah melompat dari
pesawat.
b)
Pesawat luar angkasa yang
sedang beredar mengelilingi bumi akan mengalami percepatan ke arah bumi akibat
gaya gravitasi. Akibatnya penumpang pesawat merasa kehilangan berat badan
karena gaya yang dapat menyebabkan benda jatuh bebas.
3.
Gaya Pegas
Gaya pegas adalah gaya yang dimiliki
oleh pegas yang tergantung atau pegas yang terenggang ataupun termampatkan.
Gaya pegas juga terdapat pada anak panah yang terlepas dari busurnya. Contoh
lainnya : perenang yang meloncat dari papan loncat di kolam renang.
4.
Gaya Listrik
Gaya listrik adalah gaya yang
ditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik. Contoh gaya listrik adalah
alat rumah tangga yang digerakkan dengan tenaga listrik, seperti solder listrik
mengubah energi listrik menjadi energi panas, radio mengubah energi listrik
menjadi energi bunyi, serta lampu mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
5.
Gaya Otot
Gaya otot adalah tarikan atau
dorongan terhadap suatu benda yang dihasilkan oleh otot. Contohnya gaya otot
dalam kehidupan sehari-hari adalah kuda yang menarik kereta, orang yang
mendorong mobil.
6.
Gaya Mesin
Gaya mesin adalah tarikan atau dorongan
yang dilakukan oleh mesin. Contohnya, sebuah mobil yang sedang bergerak melaju
karena adanya gaya mesin.
7.
Gaya Magnet
Gaya magnet adalah tarikan atau dorongan
yang dilakukan oleh magnet. Contohnya besi diatas meja akan tertarik oleh
magnet saat didekatkan.